Sabtu, 25 April 2015

Keramahan si Tukang Parkir

Keramahan si Tukang Parkir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Pratama Puji

Persaingan mencari kerja di zaman sekarang sangatlah keras, tak ayal orang pun mengejar sekolah dan gelar setinggi-tingginya dengan maksud agar memperoleh pekerjaan dengan mudah di kemudian hari. Apabila kita dari lingkungan keluarga yang berkecukupan, tentu tak sulit bagi kita untuk bersekolah sampai perguruan tinggi, bahkan lebih tinggi lagi. Namun, bagaimana dengan nasib saudara-saudara kita yang kurang beruntung dan tidak berkecukupan? mereka pun sama dengan kita, mereka berjuang dan bekerja keras setiap harinya untuk bertahan hidup.

Namun apakah kita melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari hanya untuk bertahan hidup? Hanya sekedar melakukan rutinitas sehari-hari tanpa adanya “nilai tambah”? Banyak saya temui orang-orang seperti itu. Guru atau dosen yang hanya “sekedar” mengajar, pegawai kantor yang sering menggerutu, sopir angkot yang “cuma” mencari uang, dan masih banyak lagi. Padahal, sayang sekali kalau hidup ini kita jalani tanpa memberikan nilai tambah pada diri kita dan orang lain.

Pengalaman itulah yang saya liat dari seorang Tukang Parkir, yang pernah saya temui jauh-jauh hari yang lalu. Orang-orang yang berprofesi sebagai tukang parkir sering kita temui sehari-hari. Mereka bekerja dari pagi sampai sore, bahkan malam. Tanpa lelah mereka melawan terik matahari dan juga hujan. Penghasilan mereka pun tergolong minim. Apakah mereka bekerja dengan membawa nilai tambah? S
... baca selengkapnya di Keramahan si Tukang Parkir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 20 April 2015

Wiro Sableng #49 : Srigala Iblis

Wiro Sableng #49 : Srigala Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

KAPILATU DUDUK MENCANGKUNG di depan Kiai Talang Bungsu sambil mengipas kayu api penjarang air. Sang Kiai sendiri duduk bersila di atas selembar tikar butut yang terletak di langkan sebuah gubuk terbuat dari bambu. Kedua matanya terpejam, mulutnya berkemik menggumam sementara jari-jari tangannya meluncur satu persatu di atas seuntai tasbih berwarna putih kehijauan.

Saat itu hampir menjelang tengah hari. Di puncak bukit yang tinggi itu teriknya sinar matahari dikalahkan oleh sejuknya udara segar. Justru saat itulah Kapilatu si pembantu melihat sesuatu yang tidak dimengertinya. Sambil terus mengipasi kayu api dan matanya memandang ke arah kanan, mulutnya berucap, "Aneh, siang-siang begini ada kabut di bukit..."

Sepasang mata Kiai Tawang Bungsu bergerak, tapi tidak membuka. Jari-jarinya yang menyelusuri untaian tasbih berhenti bergerak.

"Kau melihat kabut katamu, Latu...?" bertanya Kiai Talang Bungsu.

"Benar sekali Kiai," jawab si pembantu.

"Di jurusan mana?" bertanya lagi sang Kiai.

"Kira-kira dua puluh langkah di sebelah kanan gubuk kita, Kiai. Searah matahari terbit. Paras Kiai Talang Bungsu berubah.

"Yang kau lihat bukan kabut Latu. Ada seorang besar datang berkunjung..." kata Kiai Talang Bungsu. Kedua
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #49 : Srigala Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 07 April 2015

Milikku Milikmu Milik Kita

Milikku Milikmu Milik Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah, ada sebuah zaman bernama Dahulu. Alkisah lagi, pada Zaman Dahulu hiduplah sesosok pria sejati perkasa bernama Arte Le Matika. Biasanya ia dipanggil Pak Arte. Karena telah mendapat sebutan “pak”, maka Pak Arte sudah memiliki seorang anak. Anaknya saya enggak tahu. Jadi gak usah diceritakan. Pak Arte adalah seorang pemotong professional atau biasa disebut Master Potong. Selama 35 tahun ia hidup, ia sudah melakukan berbagai macam perpotongan. Ia pernah mendapat juara 1 lomba memotong ekor semut tingkat nasional. Selain itu, ia juga pernah memotong kuku 10 harimau di alam bebas. Ia juga pernah juara joget potong bebek angsa. Pokoknya segala macam potong ia sudah menjadi ahlinya. Namun hanya 1 yang belum bisa ia lakukan, yaitu memotong tali persaudaraan dengan orang-orang yang ia kenal. Wesyeh…

Suatu hari, Pak Arte sedang berjalan-jalan di depan gubuk berlantai 3 miliknya. Langkah demi langkah telah ia langkahkan. Namun, langkahnya terhenti pada langkah ke seribu. Ia langsung mengambil langkah seribu. Loh? Ia terhenti karena melihat sebuah pohon yang i
... baca selengkapnya di Milikku Milikmu Milik Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1